contoh makalah re integrasi
hello, ini adalah postingan pertama saya.
di postingan kali ini saya akan membagikan tentang contooh makalah tentang re integrasi sosial.
makalah ini dibuat oleh rekan rekan saya di sman 1 parongpong
Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
di postingan kali ini saya akan membagikan tentang contooh makalah tentang re integrasi sosial.
makalah ini dibuat oleh rekan rekan saya di sman 1 parongpong
RE
INTERGRASI SOSIAL
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas sosiologi
Guru
pengampu: Randi Permadi
kelompok
5
dengan anggota: 1. Airodiah 2. Cecep bagas
3. Chiesa yolanda
4. Dzulfa zakiyah
5. Fajar
rama
6. Siti
anisa
7. Wina masruroh
Sman 1 parongpong
Kab. bandung barat 2018
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan
kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan
tugas sosiologi berjudul “RE INTEGRASI SOSIAL” Makalah ini dibuat dengan
berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang
bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini
bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
i
Daftar isi
KATA
PENGANTAR………....………………………………………………………………… i
DAFTAR
ISI ……………………………………………………………….…………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………...................................................
1
A.
Latar belakang …………………………………………………………………………
1
B.
Tujuan ………………………………………………………………………………..… 1
C.
Rumusan masalah …………………………………........................................................
2
D.
Manfaat ……………………………………………………………………………….....
2
BAB II PEMABAHASAN
……………………………………………………………………... 3
A. 2.1. Pengertian Integrasi
Sosial ………………………………………………………..3-4
B. 2.2. Syarat-Syarat Integrasi Sosial …………………………………………………...4-5
C. 2.3. Bentuk – bentuk Integrasi
Sosial …………………………………………………...5
D. 2.4. Faktor Integrasi ……………………………………………………………….........
6
E. 2.4. Faktor Integrasi ……………………………………………………………….…....7
BAB III PENUTUP …………………….....................................................................................
8
A.
Kesimpulan ……………………………………………………..………………….…... 8
B.
Saran
…………………………………………………………………………...............
8
DAFTAR PUSAKA ……………………………………………………………….....................
9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Devid Lockwood,
consensus dan konflik merupakan dua sisi dari suatu kenyataan yang sama dan dua
gejala yang melekat secar bersama-sama di dalam masyarakat. Seperti halnya
dengan konflik yang dapat terjadi antar individu, individu dengan kelompok, dan
antarkelompok. Demikian pula halnya dengan consensus, consensus dapat pula
terjadi antar individu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Menurut R.
William Liddle, consensus nasional yang mengintegrasikan masyarakat yang
pluralistic pada hakikatnya adalah mempunyai dua tingkatan sebagai prasyarat
bagi tumbuhnya suatu integrasi nasional yang tangguh. Pertama, sebagian besar
anggota suku bangsa bersepakat tentang batas-batas territorial dari negara
sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka sebagai warganya. Kedua, apabila
sebagian besar anggota masyarakatnya bersepakat mengenai struktur pemerintah
dan aturan-aturan dari proses politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat di
atas wilayah negara yang bersangkutan. Nasikun menambahkan bahwa integrasi
nasional yang kuat dan tangguh hanya akan berkembang di atas consensus nasional
mengenai batas-batas suatu masyarakat
poitik dan system politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat tersebut.
Kemudian, suatu consensus nasional mengenai “system nilai” yang akan mendasari
hubungan-hubungan social di antara anggota suatu masyarakat negara.
1.2 Tujuan
§ Untuk memenuhi salah
satu tugas mata pelajaran Sosiologi.
§ Menambah wawasan
mengenai pengertian dan syarat Integrasi dan ReintegrasiSosial.
§ Melatih membuat laporan
dalam bentuk Makalah.
1
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Manfaat
dengan belajar integrasi sosial kita akan
tahu betapa peningnya integrasi bagi suatu kelompok, kita juga bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari hari seperti di sekolah ataupun di
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi berasal dari
bahasa inggris "integration" yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara
unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai
integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih
tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasimemiliki 2 pengertian, yaitu :
- Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem sosial tertentu.
- Membuat suatu keseluruhan dan
menyatukan unsur-unsur tertentu.
Integrasi sosial adalah
jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah
unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Dalam KBBI di sebutkan
bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam,
menyesuikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi satu.
Banton (dalam Sunarto,
2000 : 154) mendefinisikan “integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui
adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting
pada perbedaan ras tersebut.”
Menurut pandangan para
penganut fungsionalisme structural, system social senantiasa terintegrasi di
atas dua landasan berikut:
·
Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi
di atas tumbuhnya consensus di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang
nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental.
·
Masyarakat terintegrasi karena berbagai
anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan social
(cross-cutting affiliations).
3
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat
terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara
berbagai kelompok.
Pada suratal-An'am ayat 153 Allah lagi-lagi menegaskan
tentang pentingnya integrasidalam kehidupan manusia. "Dan bahwa yang kami
perintahkan ini adalah jalan-Ku yanglurus, maka ikutilah dia: jangan kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena itu menceraiberaikan kamu dari
jalanNya".Yang dimaksud tali Allah dalam ayat ini adalah jalan yang lurus;
perpecahan itu dengandemikian adalah jalan yang tidak boleh ditempuh. Jalan
-jalan yang lain dimaksud adalahagama-agama dan kepercayaan yang selain Islam.
Kecaman Allah bagi mereka yangmengikuti jalan lain itu dapat disimak dalam
surat yang sama ayat 159 yang artina:
"Sesungguhnya
orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi
berpecah belah (bergolongan), tidak ada sedikit pun tanggung jawab kamu terhadap
mereka, sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat".
berpecah belah (bergolongan), tidak ada sedikit pun tanggung jawab kamu terhadap
mereka, sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat".
Masalahnya adalah, di
sisi yang lain, perbedaan adalah Sunnatullah. Setiap manusia diberikan
kebebasan untuk menggunakan akal dan nuraninya untuk mencari jalan yangterbaik
menuju Allah. Dalam term ini, Islam (Syariah) sebagai sistem nilai yang idiil
hampir menemukan kemapanannya. Tentunya kesatuan tauhid akan keesaan Allah
dankerasulan Muhammad SAW adalah mutlak. Kemapanan ini akan berbeda ketika
sudah memasuki wilayah sosiologis masyarakat beragama.
2.2. Syarat-Syarat Integrasi Sosial
Integrasi
social akan terbentuk di masyarakat apabila sebagian besar anggota masyarakat
tersebut memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial dari suatu
wilayah atau Negara tempat mereka tinggal.
Selain
itu, sebagian besar masyarakat tersebut bersepakat mengenai struktur
kemasyarakatan yang di bangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan lebih
tinggi lagi adalah pranata-pranata sosisal yang berlaku dalam masyarakatnya,
guna mempertahankan keberadaan masyarakat tersebut. Selain itu, karakteristik
yang di bentuk sekaligus manandai batas dan corak masyarakatnya.
‘4
Menurut William F. Ogburn da Mayer
Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social adalah:
·
Anggota-anggota
masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu
dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik berupa sandang dan pangan
serta kebutuhan sosialnya dapat di penuhi oleh budayanya. Terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat perlu saling menjaga keterikatan
antara satu dengan lainnya.
·
Masyarakat berhasil
menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai social yang di lestarikan dan di jadikan pedoman dalam berinteraksi
satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal yang di larag menurut
kebudayaannya.
·
Norma-norma dan nilai
social itu berlaku cukup lama dan di jalankan secara konsisten serta tidak
mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku dalam melangsungkan
proses interaksi social.
2.3. Bentuk – bentuk Integrasi
Sosial
Bentuk
integrasi social dalam masyarakat dapat dibagi menjadi dua bentuk yakni:
·
Asimilasi,
yaitu pembaruan kebudayaan yang disertai dengan hilangnya cirrikhas kebudayaan
asli. Dalam masyarakat bentuk integrasi social ini terlihat Dari pembentukan
tatanan social yang baru yang menggantikan budaya asli. Biasanya bentuk
integrasi ini diterapkan pada kehidupan social yang primitive dan rasis. Maka
dari itu budaya asli yang bertentangan dengan norma yang mengancam disintegrasi
masyarakat akan digantikan dengan tatanan social barau yang dapat menyatukan
beragam latar belakang social.
·
Akulturasi,
yaitu penerimaan sebagian unsure- unsure asing tanpa menghilangkan kebudayaan
asli. Akulturasi menjadi alternative tersendiri dalam menyikapi interaksi
social, hal ini didasarkan pada nilai- nilai social masyarakat yang beberapa
dapat dipertahankan. Sehingga nilai- nilai baru yang ditanamkan pada masyarakat
tersebut akan menciptakan keharmonisan untuk mencapai integrasi soaial.
5
2.4. Faktor Integrasi
Faktor integrasi bangsa Indonesia
rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa seperjuanagan di masa lalu ketika
mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan tekanan baik mental ataupun fisik.
Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari yang ditekan ( di jajah
). Sehingga muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan.
Yang bisa menjadi faktor integrasi
bangsa adalah semboyan kita yang terkenal yaitu bhineka tunggal ika, dimana
kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai ideologi yang sama yaitu
pancasila. Dengan kata lain yang dapat menjadi faktor integrasi bangsa
Indonesia adalah; (1)Pancasila, (2)Bhineka Tunggal Ika, (3) Rasa cinta tanah
air, (4) Perasaan senasib sepenanggungan. Dengan menyadari keadaan bangsa
Indonesia yang majemuk itu, setiap warga negara harus waspada agar jangan
sampai melakukan hal-hal negatif yang dapat memperlemah persatuan dan kesatuan
bangsa.
Adapun factor- factor internal dan
eksternal yang dapat mempengaruhi integrasi social dalam masyarakat, antara
lain sebagai berikut:
·
Factor
internal : kesadaran diri sebagai makhluk social, tuntutan kebutuhan, dan
semangat gotong royong.
·
Factor
eksternal : tuntutan perkembangan zaman, persaman kebudayaan, terbukanya
kesempatan, berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persamaan visi, dan tujuan,
sikap toleransi, adanya consensus nilai, dan adanya tantangan Dari luar.
6
2.5. Syarat Berhasilnya
Integrasi Sosial
Untuk
mencapai integrasi social dalam masyarakat diperlukan setidaknya dua hal
berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat dalam masyarakat:
a.
Pada
setiap diri individu masing- masing harus mengendalikan perbedaan/ konflik yang
ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
b.
Tiap
warga masyarakat meraas saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang
lainnya. Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan dan saling memahami
antara stu sama lain, maka konflik pun dapat dihindarkan.
Maka dari itu ditawarkan empat
system berikut untuk mengurangi konflik yang terjadi, antara lain:
a.
Mengedepankan
identitas bersama seperti system budaya yang berasaskan nilai- nilai Pancasila
dan UUD 1945.
b.
Menerapkan
system social yang bersifat kolektiva social dalam masyarakat dalam segala
bidang.
c.
Membiasakan
system kepribadian yang terintegrasi dengan nilai- nilai social kemasyarakatan
yang terwujud dalam pola- pola penglihatan (persepsi), perasaan (cathexis),
sehingga pola- pola penilaian yang berbeda dapat disamakan sebagai pola- pola
keindonesiaan.
d.
Mendasarkan
pada nasionalisme yang tidak diklasifikasikan atas persamaan ras, melainkan
identitas kenegaraan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
· Integrasi berasal dari bahasa inggris "integration"yang
berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses
penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi.
·
Dalam KBBI di sebutkan bahwa integrasi adalah pembauan sesuatu yang
tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran
tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuikan, menyatu, atau melebur
sehingga menjadi satu.
3.2. Saran
Apabila terjadi konflik antar
individu atau individu dengan kelompok, maka yang pertama kali harus di lakukan
adalah melakukan integrasi sosial, karena suatu integrasi sosial di perlukan
agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa
tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus.2006.Disintegrasi dan Integrasi
Masyarakat.(online).
Diakses
Senin, 22 jan 2018. Pukul 14.22 wib.
Anonimus.2009.Disintegrasi Sosial Kampus.(online).
Diakses
Senin, 22 jan 2018. Pukul 14.50 wib.
Adhi.2009.Mencegah Disintegrasi.(online).
Diakses
Senin, 22 jan 2018. Pukul 14.06 wib.
Saeful,
Hadi.1980.Integrasi Nasional di Indonesia
pada Penataran MKDU ISD. Bandung:
Universitas:
Padjajaran Universitas
Setelah Mencopy paste artikel ini Penulis meminta
saran, Kritik ataupun komentar membangun dengan cara meninggalkan pesan
terima kasih
Casino City NJ | Deposit $20 Bonus Code & Get $20
BalasHapusAt this casino, you 구리 출장마사지 will find all of your favorite games. Our exciting new welcome bonus 서울특별 출장마사지 is a $20 no deposit 전라북도 출장안마 bonus, meaning that 대전광역 출장마사지 you'll have 김해 출장샵